PERKEMBANGAN POLITIK DAN EKONOMI PADA MASA REFORMASI
Reformasi  merupakan suatu perubahan   tatanan perikehidupan lama dengan tatanan  perikehidupan yang baru dan   secara hukum menuju ke arah perbaikan.  Gerakan reformasi, pada tahun   1998 merupakan suatu gerakan untuk  mengadakan pembaharuan dan   perubahan, terutama perbaikan dalam bidang  politik, sosial, ekonomi,   dan hukum.
Buah perjuangan dari reformasi   itu tidak  dapat dipetik dalam waktu yang singkat, namun membutuhkan   proses dan  waktu. Masalah yang sangat mendesak, adalah upaya untuk   mengatasi  kesulitan masyarakat banyak tentang masalah kebutuhan pokok   (sembako)  dengan harga yang terjangkau oleh rakyat.
Sementara itu, melihat situasi   politik dan  kondisi ekonomi Indonesia yang semakin tidak terkendali,   rakyat menjadi  semakin kritis menyatakan pemerintah Orde Baru tidak   berhasil  menciptakan kehidupan masyarakat yang makmur, adil, dan   sejahtera. Oleh  karena itu, munculnya gerakan reformasi bertujuan untuk   memperbaharui  tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan   bernegara.
Beberapa agenda reformasi yang disuarakan para mahasiswa anatara lain sebagai berikut :
- Adili Soeharto dan kroni-kroninya.
- Amandemen UUD 1945
- Penghapusan Dwi Fungsi ABRI
- Otonomi daerah yang seluas-luasnya
- Supremasi hukum
- Pemerintahan yang berisi dari KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme).
Pada awal bulan Maret 1998 melalui   Sidang  Umum MPR, Soeharto terpilih kembali menjadi Presiden Republik   Indonesia,  serta melaksanakan pelantikan Kabinet Pembangunan VII. Namun   pada saat  itu semakin tidak kunjung membaik. Perekonomian mengalami   kemerosotan  dan masalah sosial semakin menumpuk. Kondisi dan siutasi   seperti ini  mengundang keprihatinan rakyat.
Mamasuki bulan Mei 1998, para   mahasiswa dari berbagai daerah  mulai bergerak menggelar demostrasi dan   aksi keprihatinan yang menuntut  turunya Soeharto dari kursi   kepresidenannya.
Pada tanggal 12 Mei 1998 dalam   aksi unjuk  rasa mahasiswa Universitas Trisakti, terjadi bentrokan   dengan aparat  keamanan yang menyebabkan tertembaknya empat mahasiswa   hingga tewas.
Pada tanggal 19 Mei 1998 puluhan   ribu  mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jakarta dan   sekitarnya  berhasil menduduki Gedung DPR/MPR. Pada tanggal itu pula di   Yogyakarta  terjadi peristiwa bersejarah. Kurang lebih sejuta umat   manusia berkumpul  di alun-alun utara kraton Yogyakarta untuk   mndengarkan maklumat dari  Sri Sultan Hamengku Bowono X dan Sri Paku   Alam VII. Inti isi dari  maklumat itu adalah menganjurkan kepada seluruh   masyarakat untuk  menggalang persatuan dan kesatuan bangsa.
Pada tanggal 20 Mei 1998,   Presiden Soeharto  mengundang tokoh-tokoh bangsa Indonesia untuk   dimintai pertimbangannya  membentuk Dewan Reformasi yang akan diketuai   oleh Presiden Soeharto,  namun mengalami kegagalan.
Pada tanggal 21 Mei 1998, pukul   10.00 WIB bertempat di Istana  Negara, Presiden Soeharti meletakkan   jabatannya sebagai presiden di  hadapan ketua dan beberapa anggota dari   Mahkamah Agung. Presiden  menunjuk Wakil Presiden B.J. Habibie untuk   menggantikannya menjadi  presiden, serta pelantikannya dilakukan didepan   Ketua Mahkamah Agung dan  para anggotanya. Maka sejak saat itu,   Presiden Republik Indonesia  dijabat oleh B.J. Habibie sebagai presiden   yang ke-3.
 


 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar